- aku hampir tenggelam, tapi kau datang menyelamatkanku.
membawaku ke tepi meski dirimu ikut terluka. tapi kemudian kau tiba-tiba pergi
saat menginjak daratan. ngga. ini ngga boleh terjadi. suatu saat nanti aku akan
menemukanmu kembali~
-kau mengatakan itu dengan wajah polosmu. aku ngga bisa
ngomong apa" lagi.
sebagus apapun hasilnya, ujung"nya kalian harus terima hanya mendapat nilai standar
Entah siapa yang akan berhasil menerobos hujan dan menggenggam lembut tanganku. Menikmati hujan bersama.
Dari: si penyuka hujan
sebagus apapun hasilnya, ujung"nya kalian harus terima hanya mendapat nilai standar
Entah siapa yang akan berhasil menerobos hujan dan menggenggam lembut tanganku. Menikmati hujan bersama.
Dari: si penyuka hujan
aku percaya pada sorot matamu,ada niat baik dibalik itu semua.
tapi tetap saja kau harus belajar menepati janji. apalagi
janji pernikahan nantinya~
-balikan itu tak ubahnya pengulangan dalam ujian alias
remedial.
-"selamat pagi". bisa ngga ucapan sederhana ini
kau berikan untukku setiap hari?
aku selalu menunggunya.
-ketika menyelami masa lalu, aku kembali menemukan seekor
ikan yang merasa kesakitan.
aku tangkap? ngga. aku lepas.
memori 3 tahun lalu tiba-tiba mengusik malamku tanpa
mengganggu konsentrasiku menata masa depan. bersama kamu.
-siapa kamu?
kamu seorang pria luar biasa yang diciptakan Tuhan, khusus
untuk wanita luar biasa. dan wanita itu aku :')
-seandainya kamu disini.
sayangnya ada kata "seandainya" ya.
-nangis itu manusiawi kok. ngga mandang umur, status,
apalagi materi.
-mulai detik ini juga. aku benci suasana pasca hujan.
bukan salah hujan. tapi salahku.
-menurut saya, cemburu buta itu saat kau cemburu melihat
orang yang kau cintai bersama orang lain, tapi kau tidak sadar bahwa dia
melakukan itu karena dia cemburu melihat kedekatanmu dengan orang lain.
-Single itu pilihan. Jomblo itu ya ngga dipilih.
-kata "maaf" sudah kehilangan eksistensinya
sebagai sebuah kata yang dapat menyucikan. kata ini selalu diikuti dengan
pengulangan. iya, pengulangan kesalahan yang sama. kasihan si "maaf"
ini.
-Beberapa menit yang lalu saya menenangkan diri di
tengah" ribuan bahkan jutaan rintik hujan. Kala itu saya merasa seperti
jarum yg berada di tumpukan jerami. Iya, yang selama ini selalu dicari.
-Apakah segitu tidak berartinya saya untukmu?
Baiklah. Mulai sekarang saya tidak akan menggenggammu seerat
kemarin. Kuharap dengan cara itu kamu bisa meninggalkan saya dgn
bijaksana
-Pagi ini aku tidak bisa ikut bermain bersama
“mereka” (read: rintik-rintik hujan). Aku juga takut menyakiti tubuh ini
jika terlalu sering bermain dengan mereka. Aku hanya bisa duduk dan
menikmati senyum mereka dari sini.
Sama seperti aku tidak bisa melibatkan perasaan
terlalu banyak ketika takdir manis Tuhan mempertemukan kita. Aku
juga takut. Takut menyakiti hati ini.
keren , , ,
BalasHapussalam kenal . . .
jangan lupa mampir diblog q . . .
gomawo :)
BalasHapusSaran aja, kalo Quotes gitu mending bikin menu khusus gitu. Biar gak nyampur sama postingan. Hehe. Tapi sumpah, keren-keren banget. :)
BalasHapusmaklum kak masih newbie. blum tau banyak.
BalasHapusetapi makasih :)